Tips Keju
Sejarah Dari Tradisi Memberikan Coklat Valentine

Sejarah Dari Tradisi Memberikan Coklat Valentine

Di tahun 2017 kemarin, diperkirakan sekitar 2,3 trilyun Rupiah dibelanjakan untuk coklat valentine dan permen dari seluruh belahan dunia. Dilansir dari Fortune.com, setiap orang di Amerika Serikat menghabiskan sekitar 1,7 juta Rupiah di hari yang penuh cinta, yang diperingati pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya.

Coklat Valentine memiliki peranan penting dalam perayaan hari yang romantis tersebut. Tidak dipungkiri bahwa coklat memiliki segudang manfaat bagi tubuh manusia, selain itu rasanya yang unik juga sangat memanjakan lidah.

Akan tetapi, bagaimana cerita di balik tradisi memberikan coklat valentine setiap tanggal 14 Februari? Penasaran? Keju PROCHIZ akan menjelaskan sejarah tentang kebiasaan yang telah menjadi budaya pada artikel ini. Disimak ya, PROCHIZlover!

Coklat sebagai simbol makanan para dewa
Pada zaman suku Aztec berjaya, coklat direpresentasikan dan dianggap sebagai makanan para dewa dan dewi kepercayaan mereka. Berakar dari sejarah masyarakat benua Amerika kuno, coklat berbentuk cair dan biji buah coklat merupakan hadiah yang sangat berharga, layaknya emas dan berlian di masa sekarang, bagi masyarakat suku Maya dan Aztec. Bahkan, pada masa itu, biji buah coklat digunakan untuk membayar upeti pada raja dan tetua.

Setelah berabad – abad peradaban manusia, coklat dipandang sebagai hal yang mewah dan digunakan sebagai bentuk penghargaan.

Sejarah coklat valentine merujuk pada sejarah Romawi kuno, dimana seorang suci bernama Valentine yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan perihal romantisme. Hari Valentine mulai direferensikan sebagai hari romantisme pada tulisan kuno tahun 1382 dari Inggris, akan tetapi pada masa itu coklat masih belum menjadi simbol romantisme karena gula merupakan komoditas berharga tinggi di Eropa.

Sekitar tahun 1830-an, saat dimana Ratu Victoria menduduki tahta kerajaan Inggris, hari valentine diselebrasikan dengan menungungkapkan rasa pada pasangan, memberikan kartu ucapan dan hadiah.

Masih di awal tahun 1800-an, beberapa pengrajin coklat mengubah bentuk coklat cair menjadi coklat padat yang bisa dimakan, tidak hanya diminum. Dengan strategi dan pemasaran yang cerdas, coklat – coklat padat tersebut dikemas berbentuk hati, dilengkapi dengan hiasan berkaitan romantisme seperti bunga.

Semenjak saat itu, coklat valentine menjadi sebuah hadiah ‘wajib’ untuk orang yang spesial di tanggal 14 Februari.

Faktor lainnya adalah coklat valentine mengandung zat yang dapat memicu produksi zat kimia oksitoksin dalam otak yang menimbulkan perasaan tenang, bahagia, serta kepuasan. Hal ini telah dibuktikan oleh para ilmuwan dan meyakini kandungan dan khasiat dari coklat menjadikan makanan ini sebagai bagian dari tradisi hari valentine.

Nah, begitu sejarah dari tradisi membagikan coklat valentine. PROCHIZlovers, sudahkah kamu menyiapkan coklat untuk dibagikan di hari valentine nanti? Kamu bisa mengkreasikan coklat dengan keju PROCHIZ supaya lebih nikmat dan menarik lho! Simak artikel dari PROCHIZ untuk inspirasi resep coklat valentine terbaik!
 

Nilai!

0